NabiYakub mendengarkan mimpi anaknya dan mengingatkannya agar jangan menceritakannnya kepada saudara- saudaranya. Yusuf memenuhi permintaan ayahnya. Sesungguhnya otak manusia merupakan sumber masalah di mana ia menciptakan di dalamnya suatu gambar dari sujudnya matahari, bulan dan bintang. Dengan gambaran mukjizat ini yang menentang YusufDan Saudara-saudaranya - Toko Buku Online. Kisah Yusuf, Penafsir Mimpi yang Dijual Saudaranya, Beri Pengampunan Saat jadi Pimpinan Mesir - Tribunmanado.co.id Gambar Gandum - Shefalitayal. Kisah Nabi Yusuf (Bagian Ke-4) : Yusuf Dilempar ke Dalam Sumur. Kejadian 37:1-11: Yusuf dan Saudara-saudaranya - Perikop Alkitab. Yusufdan Saudara-saudaranya. Petikan dari Kitab Taurat: Kejadian 37:1-36. 1 Yakub menetap di negeri Kanaan. Dahulu bapanya Ishak, tinggal di negeri itu sebagai orang asing. 2 Inilah kisah keluarga Yakub. Yusuf, anak Yakub yang berumur tujuh belas tahun, menjaga kawanan kambing dan domba bersama dengan saudara-saudaranya, iaitu anak-anak Bilha Bisadikatakan, Yusuf melakukan apa yang belakangan dilakukan para nabi ketika mereka menyampaikan berita dan penghakiman dari Allah kepada umat-Nya yang tidak taat. Yusuf dengan hati-hati mengatakan kepada saudara-saudaranya, "Dengarkanlah kiranya mimpi yang kudapat ini.". Saudara-saudaranya mengerti maksud mimpi itu, dan mereka sangat DanYusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Yusufkini menjadi orang yang berkuasa memerintah, Yusuf telah menjadi seperti apa yang saudara-saudaranya takutkan bahwa hal itu akan terjadi (Kejadian 37:8,10-11). Dan karakter Yusuf ini begitu bagus dan dicatat hampir tidak pernah melakukan kesalahan, kecuali dari sikapnya yang "naif" di hadapan saudara-saudaranya. Dimana dia kala itu tidak MendengarkanCerita kisah Yusuf dan saudara-saudaranya dan Menempel Gambar contoh perbuatan saling mengasihi Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. 12 nama anak kedua Yusuf. 13. Tempat dimana Yusuf menengok saudara-saudaranya dan akhirnya mereka melemparkan Yusuf kedalam sumur (Kejadian 37:17) 18. nama anak pertama Yusuf. 20. Firaun mengangkat Yusuf menjadi tangan kanannya dan menaikkannya ke 21. Minuman: Seorang bermimpi tentang anggur dan piala Firaun. 22. Yusufdan Saudara-Saudaranya. kepada anak-anak kecil dengan cara sederhana. Seri ini juga membantu mereka mengembangkan kemampuan afektif, kognitif dan motorik halus. Tiap cerita disampaikan dalam kalimat-kalimat pendek. Gambarnya pun besar-besar. Ada yang sudah berwarna, ada pula yang masih harus diwarnai. Seri Lilin Kecil dirancang agar anak Yusufdan Saudara-saudaranya (Kitab Kejadian 37:1-11) Gen 37:1 Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan. Gen 37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa cK5BFk. Kisah Nabi Yusuf AS dan 12 Saudaranya - Inilah cerita 25 nabi dan rasul untuk anak, kisah Nabi Yusuf AS yang dibuang ke dalam sumur. Nabi Yusuf alaihissalam adalah nabi Allah dari kaum Bani Israil. Beliau adalah putra dari Nabi Ya’kub dan Ribka. Di antara kedua belas saudara Nabi Yusuf, hanya Bunyamin saudara sekandungnya. Saudara lainnya lahir dari istri Nabi Ya’kub yang lain. Al-Qur’an mengabadikan kisah hidup Nabi Yusuf sebagai kisah terbaik yang patut dijadikan suri teladan kita semua. Allah SWT berfirman, “Kami menceritakan kepadamu Muhammad kisah yang paling balk dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.” Yusuf [12] 3 Dibandingkan anak-anaknya yang lain, Nabi Ya’kub menaruh perhatian lebih kepada Yusuf dan Bunyamin. Itu karena sifat Yusuf dan Bunyamin sangat berbeda dengan saudara-saudaranya. Perhatian khusus yang ditunjukkan Nabi Ya’kub kepada Yusuf dan Bunyamin ini pun dirasakan oleh putra-putranya yang lain. “Hai, saudara-saudaraku,” kata putra tertua Nabi Ya’kub kepada saudaranya yang lain. “Apakah kalian merasa bahwa ayahanda kita lebih sayang terhadap Yusuf dan Bunyamin dibanding kepada kita? Terutama terhadap Yusuf!” Nabi Yusuf As adalah putra Nabi Ya’qub, diantara dua belas orang anak-anak Ya’qub, Yusuf dan Bunyaminlah yang paling dicintai. Hal ini menimbulkan iri saudara-saudaranya yang lain. Yusuf wajahnya sangat tampan, lebih tampan dari pada saudara-saudaranya yang lain. Bentuk tubuhnya sangat bagus. Terlebih setelah ibunya Rahil meninggal dunia maka ia makin disayang oleh ayahnya. Pada suatu malam ia bermimpi, ia melihat sebelas bintang bulan dan matahari bersujud kepadanya. Esok harinya ia ceritakan hal itu kepada ayahnya. “Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaramu tahu. Jika saudaramu tahu mereka akan mencelakakanmu. Namun tanpa setahu Yusuf dan ayahnya ternyata salah seorang saudaranya mengetahui pembicaraan ayahnya itu. Sejak saat itu mereka makin membenci Yusuf dan selalu berusaha mencelakakannya. Pada suatu hari mereka meminta izin kepada Nabi Ya’qub untuk mengajak Yusuf berburu Nabi Ya’qub tidak mengijinkan, tapi setelah mereka menunjukkan kesanggupannya menjaga Yusuf dai bahaya maka Nabi Ya’qub tidak melarangnya lagi. Yusuf bisa ikut berburu, tinggal bunyamin yang menemani Nabi Ya’qub dirumah. Di tengah hutan, setelah berburu tiba-tiba mereka menangkap Yusuf. “Hei, mau kalian apakan aku ini? protes Yusuf. “Diam!“Bentak salah seorang kakaknya. Mereka hendak membunuh Yusuf, namun tidak sampai hati, salah seorang mengusulkan agar dimasukkan saja ke dalam sumur. Pasti ada khalifah yang akan mengambilnya dan Yusuf pasti akan dijual sebagai budak. Dengan demikian Yusuf tersingkir dari keluarga Ya’qub, usul itu disetujui. Demikianlah Yusuf yang masih kecil tak berdaya ketika saudara-saudaranya yang lebih besar memasukkannya ke dalam sumu. Sebelumnya baju Yusuf telah dilepas. Mereka kemudian membunuh hewan, darahnya ditumpahkan ke baju Yusuf, setelah pulang mereka mengatakan bahwa Yusuf telah dimakan serigala sampai bajunya berlumuran darah. Nabi Ya’qb sangat sedih mendengar hal itu, demikian sangat kesedihannya sehingga selalu menangis dan sampai-sampai matanya menjadi buta. Yusuf Menjadi Budak Belian Tidak berapa lama Yusuf di dalam sumur, ada serombongan Kafilah yang hendak mengambil air. Mereka menemukan Yusuf, maka Yusuf dibawaii sebagai tawanan, mereka akan menjualnya di negeri Mesir. Sesampai di Mesir Yusuf benar-benar dijual sebagai budak, pembelinya seorang menteri pemerintah bernama Kitfir, kemudian menteri tersebut menyerahkan Yusuf kepada istrinya yaitu Zulaiha. Kitfir dan Zulaiha tidak memiliki anak, mereka brmaksud mnjadikan Yusuf sebagai anak angkatnya. Kini Yusuf hidup dilingkungan istana Kerajaan Mesir, makin lama makin tampaklah bahwa Yusuf seorang pemuda yang tampan lagi cerdas. Zulaiha kemudian mengangkatnya sebagai kepala pelayan di istana. Zulaikha Tergoda Ketampanan Nabi Yusuf Sebagai pemuda yang tampan dan ramah Yusuf telah menarik perhatian Zulaiha, bukan sebagai ibu dan anak, Zulaiha tertarik kepada Yusuf sebagai seorang wanita kepada pria dewasa. Pada suatu hari, disaat suaminya pergi, Zulaiha mengenakan pakaiannya yang terbaik, bau parfum tersebar diseluruh tubuhnya, ia menghampiri Yusuf di kamarnya. Yusuf berdebar kencang saat melihat penampilan Zulaiha yang lain dari biasanya. Begitu menyolok dan merangsang. Berkata Zulaiha kepada Yusuf “Marilah Yusuf, seluruh jiwa dan ragaku kuserahkan kepadamu. “Yusuf hampir tergoda, namun ia segera ingat kepada Tuhan, ia pun berkata” Aku berlindung kepada Allah dai perbuatan maksiat ini. Bagaimana aku akan melakukan perbuatan ini, sedang suamimu adalah Tuanku yang telah memuliakan dan berbuat baik kepadaku, adalah tidak patut jika suatu kebaikan dibalas dengan penghinaan. ” Akan tetap hati dan pikiran Zulaiha telah dikuasai nafsu dan tergoda bujukan iblis. Ia tak menghiraukan peringatan Yusuf. “Yusuf” desah Zulaiha sambil menghambur dan memeluk Yusuf erat-erat. Tidak seorang pun melihat ada yang mengetahui perbuatan kita. “Allah mengetahuinya! “Jawab Yusuf sambil berontak melepaskan diri, buru-buru ia melahikan diri dari dalam kamar. Zulaiha mengejar dan berhasil memegang baju belakang Yusuf. Ia berharap Yusuf akan berhenti dan mau melayaninya. Tapi Yusuf terus berlari sampai bajunya robek dibagian belakang. Di saat demikian tiba-tiba Kitfir dating, Zulaiha segera menghampiri suaminya dan berkata “Yusuf hendak memaksaku melakukan perbuatan mesum. “Tidak! “Sahut Yusuf.“Dialah yang memaksa saya untuk melakukan perbuatan keji itu.” Terjadilah saling tuduh menuduh, disaat demikian datanglah tetangga dekat sekaligus sebagai penengah, mengatakan tetangga itu “Kita lihat saja, jika baju Yusuf robek dibagian depan berarti dia akan memaksa Zulaiha berbuat mesum. Jika bajunya robek dibelakang itu pertanda Zulaiha yang memaksa Yusuf berbuat maksiat. “Kitfir memeriksa dan ternyata baju Yusuf robek di bagian belakang, betapa malu pembesar kerajaan Mesir itu. Ternyata istrinya sendiri yang telah berbuat salah. Kitfir mendekati Yusuf dan berkata “rahasiakanlah peristiwa ini, simpan baik-baik, jangan ada orang yang tahu, dan kamu Zulaiha mohonlah ampun kepada Tuhanmu atas dosa yang telah kau lakukan, bertaubatlah kepada-Nya dengan Taubat yang sebenarnya.” Para Wanita Terpesona Dengan Nabi Yusuf Walau sudah diusahakan agar tidak bocor tapi peristiwa Zulaiha dengan anak angkatnya itu akhirnya terdengar juga oleh tetangga kanan kiri. Para wanita baik tua maupun muda sama mempergunjungkannya. Zulaiha merasa malu, dalam hati ia berkata “Mereka belum pernah melihat Yusuf karena selama ini Yusuf selalu berada di dalam rumah. Coba andakata mereka sudah melihatnya, pasti lebih tergila-gila dari pada aku. “Pada suatu hai Zulaiha mengundang para wanita yang telah mempergunjingkannya, setiap wanita yang dating diberi buah-buahan dan sebilah pisau yang tajam untuk mengupas buah yang disajikan itu. Disaat para wanita itu asyik mengpas buah dengan pisau ditangannya, Zulaiha memerintahkan server untuk memanggil Yusuf agar berjalan diruang tamu. Semua orang terbelalak kagum ketika melihat penampilan Yusuf yang ganteng dan tampan itu. Semua tercengang dan sejenak lupa diri. “Inilah pemuda yang kalian gunjingkan, ternyata kalian juga mengagumi kegantengannya, sehingga tanpa sadar kalian telah mengupas kulit tangan kalian sendiri,” Kata Zulaiha. Yusuf segera masuk ke dalam, pada saat itulah para wanita tadi baru tersadar bahwa yang mereka kupas bukan buah yang dipegangnya tapi tangan mereka sendiri, darah bercucuran, suasana jadi panic, dengan tersipu malu mereka segera kembali pulang ke rumah masng-masing. Namun issu tentang Zulaiha dan Yusuf masih terus menyebar ke seluruh penjuru. Para wanita masih mempergunjingkannya. Untuk menutupi rasa malunya maka Kitfir akhirnya memasukkan Yusuf ke dalam penjara. Hal ini dilakukan secara terpaksa bahwa meskipun Yusuf benar dan Zulaiha salah namun Yusuf yang masuk penjara. Nabi Yusuf Dipenjara Memang tak ada jalan lain bagi Kitfir, Yusuf harus dipenjara, jika tidak Zulaiha akan terus tergoda dan siapa tahu lama-lama Yusuf tidak mampu mempertahankan kesuciannya? Berangkat dari pemikiran inilah Kitfir menjebloskan Yusuf ke dalam jeruji besi. Di dalam penjara ada dua orang pelayan raja, yang pertama bernama nabo kepala bagian minuman. Kedua bernama Malhab kepala bagian makanan kue-kue. Keduanya dituduh hendak membunuh Raja dengan menaruh racun dalam makanan dan minuman. Di dalam penjara Yusuf mengajak kedua orang itu untuk bertaubat, beribadah kepada Allah saja. Pada suatu hari nabo menceritakan mimpinya kepada Yusuf “Aku bermimpi memeras anggur yang akan kujadikan khamar. “Nabo minta Yusuf mengartikan mimpi itu, dengan tenang dan yakin Yusuf menjelaskan arti mimpi nabo” Bergembiralah kau nabo. Sebentar lagi kau akan dibebaskan dari penjara, kau akan diterima lagi sebagai kepala bagian minuman Raja karena tuduhan terhadapmu tidak terbukti. “Malhab menceritakan mimpinya dan meminta Yusuf mengartikannya” AKu telah bermimpi membawa kue di atas kepalaku, ketika itulah seekor burung datang memakan kue itu. “Sayang sekali Malhab, kata Yusuf,” Kau akan mengalami nasib buruk, tuduhan terhadapmu terbukti Raka akan menghukum kau sampai mati di tiang akan dimakan burung buas mulai dari kepalamu. ” Beberapa hari kemudian tafsir mimpi itu terbukti kebenarannya, nabo dibebaskan dari tuduhan dan diperbolehkan bekerja di istana lagi, sedang Malhab dihukum mati karena terbukti kesalahannya hendak meracuni keluar dari penjara, Yusuf telah berpesan kepada nabo agar menyampaikan keadaannya di dalam penjara. Ia ingin raja meninjau kembali keputusannya karena sesungguhnya ia tidak bersalah. Justru Zulaihalah yang bersalah. Namun setan membuat nabo jadi lupa sehingga Yusuf tetap berada di dalam penjara selama beberapa tahun lagi. Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi Raja Mesir Pada suatu hari Raja Mesir memanggil semua penasihat dan tukang ramalnya, tadi malam sang Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi kurus memakan tujuh ekor sapi yang gemuk-gemuk. Dan melihat tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh bulir gandum kering. Para penasihat, dukun, tukang ramal diperintah untuk mengartikan mimpi sang Raja. Namun tidak ada seorang pun yang mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Raja sangat kecewa, untunglah nabo ingat akan kepandaian Yusuf sewaktu berada dipenjara. Ia mengatakan hal itu kepada Raja. Bahwa ada seorang pemuda yang pandai mengartikan mimpi dengan tepat. Raja kemudian mengutus nabo untuk menemui Yusuf dipenjara dan minta Yusuf agar mau mengartikan mimpi tersebut. Yusuf bukan hanya siap mengartikan mimpi tersebut, ia malah menjelaskan jalan keluar dari arti mimpi sang Raja itu. Berkata Yusuf “Mesir akan mengalami masa subur selama tujuh tahun dan mengalami masa paceklik selama tujuh tahun. “Oleh sebab itu,” sambung Yusuf, hasil panen selama tujuh tahun dimasa subur harus disimpan baik-baik, jangan dihambur-hamburkan. Untuk persiapan tujuh tahun masa paceklik. “Nabo kembali menghadap Raja, setelah disampaikan arti mimpi itu sang Raja merasa senang. Disaat itulah nabo menyampaikan pesan Yusuf agar sang Raja mau mengadili Yusuf dengan seadil-adilnya karena sesungguhnya ia tidak bersalah. Hal Yusuf pun diselidiki dan setelah terbukti tidak bersalah sang raja membebaskannya dari penjara. Nabi Yusuf Menjadi Menteri Ekonomi Pemerintah Mesir Setelah Sang Raja mengetahui kebenaran dan kesucian Yusus, ia makin tertarik. Terlebih setelah diketahuinya bahwa Yusuf itu orang yang cerdas sehingga mampu memberikan jalan keluar persoalan Ekonomi pemerintah Mesir, maka sang Raja akhirnya memanggil Yusuf untuk diangkat sebagai Menteri Ekonomi. Yusuflah yang mengepalai perbendaharaan Negara, ia menjadi kepala gudang aga dapat menanggulangi keserakahan para pejabat korup dan penindasan terhadap rakyat kecil terutama jika nanti tiba musim paceklik. Paceklik di Tanah Mesir Apa yang diucapkan Yusuf menjadi kenyataan, sesudah berlangsung masa subur selama tujuh tahun maka datanglah masa paceklik. Masa paceklik itu juga melanda daerah Palestina tempat tinggal Nabi Ya’qub dan saudara-saudara Yusuf. Negeri Palestina yang tidak tahu menahu bakal datangnya kemarau panjang itu tentu kelabakan. Rakyatnya banyak yang menderita kelaparan. Mereka mendengar di Negeri Mesir banyak tersedia bahan makanan dan dapat dikonversi dengan emas oleh umum, anak-anak Nabi Ya’qub berarti pergi ke Mesir. Pada waktu itu Bunyamin tidak ikut mereka tiba di Mesir dan mengganti emasnya dengan gandum mereka sama sekali tidak mengira bahwa kepala gudang perbendaharaan Negara Mesir adalah Yusuf saudara mereka sendiri. Yusuf mengetahui mereka namun pura-pura tidak mengetahuinya. Yusuf memperlakukan mereka sebagai tamu terhormat, dijamu dengan makanan yang lezat-lezat, mereka juga diberi bekal pejalanan pulang. Ketika mereka bersiap-siap hendak pulang ke Palestina, Yusuf berkata kepada mereka “Bawalah saudaramu yang seayah maksudnya Bunyamin jika tidak kamu bawa lain kali kalian tidak kuperbolehkan masuk negeri Mesir dan tidak dapat membeli bahan makanan disini. Mereka kaget mendengar ucapan sang menteri. Tak disangka sang menteri mengetahui bahwa mereka masih memiliki saudara lagi yaitu Bunyamin. Bunyamin Bertemu Yusuf Ketika mereka tiba di rumah dan membuka karung gandum, ternyata emas-emas yang mereka tukarkan berada di dalam karung bersama heran dan segera melaporkan kepada ayah mereka Nabi Ya’qub.“Sungguh aneh? “Gumam Nabi Ya’qub. Ketika merekan mengatakan keinginan Menteri Ekonomi agar mereka mau membawa Bunyamin ke Mesir, Nabi Ya’qub langsung menolak. Ia kuatir Bunyamin akan mengalami nasib serupa Yusuf dahulu. “Jika kami tidak bisa membawa Bunyamin maka kam tidak dapat memasuki Negeri Mesir dan tidak dapat membeli bahan makanan lagi,” kata mereka. “Nabi Ya’qub tetap tidak memperbolehkan Bunyamin dibawa pergi. Trauma atas kehilangan Yusuf masih menghantui ketika persediaan bahan makanan semakin menipis, maka tak bisa tidak mereka harus pergi ke Mesir lagi. “Bersumpalah atas Nama Tuhan,” Kata Nabi Ya’qub. “Bahwa kalian harus melindungi Bunyamin dengan segenap jiwa raga kalian. Jika terjadi sesuatu kalian harus membelanya sampai titik darah terakhir. “Mereka serentak menyatakan kesedihannya untuk melindungi Bunyamin dan bersumpah demi Allah akan membela dan membawa Bunyamin kembali. Demikianlah, untuk kali yang kedua mereka pergi ke Mesir. Yusuf sebenarnya tak kuat menahan diri begitu melihat saudara-saudaranya datang membawa Bunyamin. Ia ingin segera memeluk Bunyamin erat-erat karena sudah lama tidak bertemu dengan adik kandungnya itu. Namun untuk sementara ia tidak ingin saudara-saudaranya yang lain tahu bahwa ia adalah Yusuf yang pernah mereka masukkan ke dalam sumur. Ia menemukan cara agar Bunyamin dapat tinggal di istana. Tidak ikut pulang ke Palestina. Yusuf kemudian menempatkan piala raja yang terbuat dari emas di karung Bunyamin. Untuk sementara Yusuf membiarkan saudara-saudaranya berjalan ke luar kota. Namun tidak lama kemudian ia memerintahkan prajurit untuk menyusul rombongan saudara-saudaranya itu. Mereka terkejut ketika serombongan prajurit menyusul dan memintanya berhenti. “Raja kami kehilangan piala yang terbuat dari emas. Apakah kalian mengetahuinya, siapa yang menemukan piala itu akan diberi hadiah gandum satu wahana unta. Kami datang ke Mesir bukan untuk membuat kerusuhan, “Kata saudara-saudara Yusuf. Dan kami bukanlah termasuk orang-orang yang mencuri. Para prajurit berkata Apakah hukuman bagi orang yang melakukan pencurian itu? Hukumannya adalah menjadi budak, itulah tebusan dari perbuatannya, jawab saudara-saudara Yusuf. Prajurit itu kemudian menggeledah tiap karung dari saudara-saudara mereka menemukannya di dalam karung Bunyamin, tanpa kompromi lagi, Bunyamin dibawa menghadap Menteri Perekonomian yaitu Yusuf. Saudara-saudara Bunyamin yang lainnya diperbolehkan tak ikut pulang, ia merasa malu kepada ayahnya karena telah berjanji melindungi Bunyamin dari segala marabahaya, nyatanya Bunyamin sekarang tak bisa ia bawa pulang. Yahudza bersumpah tidak akan pulang sebelum membawa Bunyamin atau ayahnya sendiri memanggilnya itu Bunyamin gemetar saat dihadapkan kepada Menteri Ekonomi Mesir. Baru kali ini ia berhadapan dengan pejabat tinggi di istana pucat pasi, tap hal itu tak berlangsung lama karena Yusuf segera memeluknya dan mengatakan siapa sebenarnya sang Menteri Ekonomi kakak beradik itu benar-benar mengharukan, Bunyamin menangis terisak-isak, ia segera menceritakan nasib ayahnya di Palestina. Betapa menderitanya sang ayah sejak ditinggal Yusuf setiap hari ayahnya menangis sampai matanya menjadi putih dan tak bisa melihat lagi. Impian Nabi Yusuf Menjadi Kenyataan Begitu mengetahui Sembilan orang anaknya pulang tanpa membawa Bunyamin, Nabi Ya’qub terpukul jiwanya. Ia bnear-benar sedih. Sudah kehilangan Yusuf kini Bunyamin dijadikan budak oleh penguasa Negeri hari ke hari tampak nian kesedihan Nabi Ya’qub, kini ia lebih suka menyendiri di mihrabnya tempat ibadah. Hanya Tuhan tempatnya mengadu dan berkeluh kesah. Pada suatu hari ia mendapat ilham bahwa Yusuf itu masih hidup dan tak lama lagi ia akan bertemu dengan anak yang sangat dicintainya itu. Nabi Ya’qub kemudian memerintahkan anak-anaknya mengembara ke Mesir “Carilah kabar tentang Yusuf di Mesir dan berusahalah membebaskan Bunyamin agar bisa pulang. Karena tak sampai hati melihat penderitaan ayahnya, anak-anak Nabi Ya’qub itu akhirnya pergi ke Mesir lagi. Mereka langsung menghadap Menteri Ekonomi. Selain akan meminta bantuan makanan mereka juga meminta agar penguasa Mesir mau membebaskan Bunyamin. “Ayah kam sangat bersedih karena kehilangan Yusuf, terlebih setelah Bunyamin juga tak bisa kembali pulang. Kami benar-benar mengharap belas kasih Paduka agar mau membebaskan Bunyamin sehingga dapat mengurangi penderitaan ayah kami. Akhirnya Yusuf tak sampai hati mendengar penuturan saudara-saudaranya tentang ayahnya yang tersenyum ia berkata “Masih ingatkah kalian, kepada saudaramu Yusuf yang kalian lemparkan ke dalam sumur tanpa belas kasih. Kalian meninggalkannya seorang diri seperti barang yang tak berharga. Tak kalian hiraukan ratap tangis dan kalian terus saja pulang tanpa merasa ucapan sang menteri mereka terkejut, bagaimana menteri itu bisa mengetahu hal rahasia yang tak pernah mereka bocorkan. Mereka saling pandang. Perlahan-lahan mereka mengamati wajah sang wajahnya, bentuk tubuhnya dari atas sampai bawah, dan akhirnya hamper berbarengan mereka berucap “Engkau Yusuf!” “Benarlah! “Jawab Yusuf,” akulah Yusuf dan inilah adikku Bunyamin. Allah dengan Rahmat-Nya telah mengakhiri penderitaanku dan tes berat yang telah kualami. Dan dengan rahmat-Nya pula kami dikaruniai rezeki berlimpah ruah dan penghidupan yang sejahtera. Demikianlah barang siapa yang bersabar, bertakwa dan bertawakkal tidaklah akan luput dari pahala dan ganjaran-Nya.“Saudara-saudara Yusuf gemetar mendengar pengakuan itu? Terbayang kembali perbuatan mereka saat memasukkan Yusuf ke dalam sumur. Mereka kuatir bila Yusuf membalas dendam. Tapi ternyata Yusuf bukanlah orang yang pendendam, mereka dimaafkan. Yusuf kemudian mengambil baju gamisnya dan diserahkan kepada saudara-saudaranya. “Usapkanlah baju ini pada kedua belah mata ayah, insya Allah ia dapat melihat kembali. Kemudia ajaklah ayah dan ibu ke Mesir secepatnya. Aku sudah tak sabar untuk bertemu. “Demikianlah, setelah mereka datang di Palestina, baju gamis Yusuf segera diusapkan di kedua belah mata ayahnya, atas kehendak Allah Nabi Ya’qub yang buta bisa melihat kembali. Nabi Ya’qub dan keluarganya kemudian pindah ke Mesir memenuhi permintaan lengkaplah sudah kebahagiaan Yusuf karena dapat berkumpul dengan seluruh keluarganya, Yusuf menaikkan ayah dan ibu tirinya ke singgasananya. Apa yang pernah diimpikannya dul sekarang menjadi nyata.