Orangseperti ini jarang mendapat kawan dan hati tentunya tidak terang.(sape nak dekat kalau asyik nak marah ajer..bawak2lah tak takut nak dekat punyer..) 2. Pendendam - tersembunyi iaitu ibarat mengumpul lahar di dalam dada.
Jadisaya penuhi. "Tiga kali ajakan. Akhirnya, Allah ketuk pintu hati saya. Tiba-tiba rasa suka itu timbul. Barulah terdetik dalam hati. Kalau tidak, memang saya tak minat," ceritanya. Kata Rosnah, rezeki lakonan tidak putus. Meskipun menginjak ke usia 67, dia masih diberi kepercayaan. "Saya masih aktif.
3 Yahudi menghina para malaikat, sebagaimana Allah nyatakan "Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
TetaplahBerada dalam Kasih Allah! "Saudara-saudara yang kukasihi,tetaplah berada dalam kasih Allah,sambil menatap kehidupan abadi."YUDAS 20, 21
Allahtidak menyukai orang yang sombong. Oleh karena itu, kita harus memiliki sikap rendah hati, karena sikap ini terpuji dan disukai oleh Allah. Contoh sikap rendah hati dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. Menyapa dan mengucapkan salam terlebih dahulu jika bertemu dengan orang lain. Menghargai orang lain dan tidak suka menghina
Sebuahhadis diriwayatkan oleh Bukhari, "Barangsiapa yang beriman kepada ALLAH, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." Di dalam kehidupan kita sehari, kita akan berhadapan dengan pelbagai ragam dan masalah manusia. Kadang-kadang kita tidak dapat lari daripada terpaksa menyakiti hati orang lain apabila hati kita disakiti.
Didalamagama Islam, Allah sangat melarang seorang muslim untuk menghina, mencela ataupun mengejek orang lain walaupun dalam kontek bercanda sekalipun. Hukum menghina orang lain dalam islam bisa dilihat dari QS. Al-Hujurat ayat 11 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh
Berfoyafoya. Sebagaimana halnya suka menghina dan panjang lidah merupakan perilaku seorang istri yang buruk maka begitu pula halnya dengan suka berfoya-foya, suka boros, terutama bila ia disayang oleh suaminya. Ia akan membuat suaminya bagaikan lantai yang ia injak-injak dan akan membuatnya menjadi suami yang hina.
I Penyangkalan terhadap keberadaan Allah. 1) Practical Atheist / Atheis praktis. Ini adalah orang yang sekalipun sebetulnya percaya bahwa Allah itu ada, tetapi hidup seakan-akan Allah tidak ada (bdk. Roma 1:21). Mereka tidak berbakti kepada Allah ataupun memuliakan Allah, sebaliknya mereka hidup untuk dunia dan dirinya sendiri.
Pertama qolbun salim yakni hati yang selamat. Hati yang dipenuhi dengan keimanan pada Allah. Hati ini selalu menjaga keikhlasan dan tawakal pada-Nya. Ia bersih dari segala kesyirikan yang dimurkai Allah. Hati yang selamat selalu terjaga kedekatannya dengan Sang Pencipta. Ia tak tenang bila jauh-jauh dari-Nya.
EXTm. Pertanyaan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ustad,Saya Ingin Bertanya... Menjelang Bulan Ramadhan Ini Saya Ingin Memperbaiki Diri...Tetapi Saya Mengalami Keluhan Seperti Hati Saya Mencela Allah Dan Rasul Nya dan Mencela Agamanya...Dan Yang Paling Saya Takutkan Pikiran Saya Dan Hati Saya Menghina Allah Mengganggu Saya Pada Saat Sholat,Berwudhu,Dan Melakukan Aktifitas Sehari Hari. Padahal Saya Takut Itu Terlontar Apa Yang Ada DiDalam Hati Saya. Dan Saya Selalu Merasa Bahwa Saya Mengucapkan Kata Kata Menghina Allah Apa Yang Ada DiPikiran Saya Dan Dalam Hati Saya...Padahal Saya Takut Sekali Itu Terucap Lewat Mulut Secara Tidak Sengaja...Apakah Saya Sangat Berdosa,Apakah Saya Telah Melakukan Dosa Kufur???mohon jawabannya Ustad Saya Takut Sekali Itu Terjadi- Muhammad Riduan Ilham Banjarmasin Jawaban wa alaikum salam Niat Saudara untuk memperbaiki diri bisa terus dilaksanakan. Adapun apa yang ada pikiran dan hati berupa mencela dan menghina Allah tidak perlu membuat risau. Karena Allah tidak menghitungnya sebagai satu kesalahan, selama hal tersebut tidak diucapkan lewat lesan atau diungkapkan dalam perbuatan. Rasulullah saw bersabda إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي ، مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا ، مَا لَمْ تَعْمَلْ ، أَوْ تَتَكَلَّمْ “Sesungguhnya Allah mengampuni dari umatku apa yang dia bicarakan dalam hati, selama tidak dia lakukan atau bicarakan.” HR. Bukhari Jika Saudara merasa takut dan khawatir pernah pernah menghina Allah tanpa sengaja lewat ucapan dan lainnya, maka untuk menenangkan hati sebaiknya melakukan taubat kepada Allah swt. Dengan cara menyesali dosa yang pernah dilakukannya, melepaskan diri dan menjauhi dosa tersebut , dan bertekad tidak akan mengulanginya kembali. Sesungguhnya Allah maha menerima taubat hamba-hambanya. Allah berfirman قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ 53 وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ 54 “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi.” QS. Az Zumar 53-54 Janganlah karena khawatir akan kesalah kepada Allah membuat Saudara berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah,Dia melarang hamba-hambanya dari berputus asa dari rahmatNya. Rasulullah bersabda عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله “Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah.” HR. Abdurrozaq. Wallahu alam bishowab. asy- Amin Syukroni, Lc
Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang tidak ada celah apapun padanya. Kitab ini mulia dan merupakan kitab yang berisi firman Allah. Allah pun menantang orang-orang yang tidak beriman pada Al Quran untuk membuat yang serupa dengannya, namun tidak akan ada seorang pun yang mampu. Hal ini membuktikan betapa sempurna dan agungnya kitab Al Quran ini. Tidak hanya itu, Al Quran juga merupakan petunjuk utama bagi setiap muslim dalam menjalani hidupnya. Di dalamnya berisi banyak perintah dan larangan serta hikmah yang bisa kita ambil sebagai panduan hidup kita. Baca juga Dasar Hukum IslamBukankah panduan hidup merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus kita jaga? Maka tidak heran jika kita sebagai umat Islam tidak akan rela jika Al Quran kita dihinga oleh orang lain. Namun, seperti apa sih penghinaan itu? Batas-batas apa yang menjadikan sesuatu tersebut sebagai penghinaan pada Al Quran? Baca juga Keutamaan Menjaga Lisan dalam IslamPenghinaan dalam Bahasa Arab memiliki istilah al istihza’. Istilah ini juga memiliki arti konotasi sakhira atau dalam Bahasa Indonesia berarti melecehkan. Perbuatan al istihza’ ini memiliki arti pelecehan atas pihak yang dilecehkan dengan disertai tujuan atas pelecehannya. Atau dalam arti lain, tindakan ini dilakukan dengan sadar dan bukan tidak jugaSumber Syariat IslamSumber Pokok Ajaran IslamFungsi Al-Quran dalam KehidupanFungsi As-sunnah Terhadap Al-QuranFungsi Hadist terhadap Al-QuranMelihat begitu pentingnya Al Quran, maka tidak heran bahwa setiap muslim wajib memuliakan dan mengimaninya. Bahkan, beriman pada Al Quran merupakan salah satu rukun iman umat Islam, dimana jika kita meninggalkannya maka tidak sempurna pula keislaman kita. Menurut kesepakatan para ulama, siapa pun yang menghina Al Quran, terlebih menghina atau mengatakan bahwa isi Al Quran terdapat kebohongan, maka orang tersebut bukan Islam atau telah keluar dari Islam. Baca juga Murtad Dalam IslamImam an Nawawi menyatakan dalam At Tibyan fi Adaabi Hamaalatil Qurán’, “Para ulama telah bersepakat akan wajibnya menjaga Mushaf Al Quran dan memuliakannya.” Para ulama mazhab Syafií juga berkata dalam kitab Asna’ al Mathalib, “Jika ada seorang muslim melemparkan Al Quran ke tempat kotor, maka dihukumi kafir.” Lebih jauh lagi, mereka juga berkata, “Haram hukumnya menjadikan Al Quran sebagai bantal”. Baca juga Hukum Menghina Allah Dalam HatiAl Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai rahmatan lil aalamiin. Menghina Al Quran merupakan sebuah perbuatan dosa besar. Dalam surat At Taubah ayat 65 hingga 66, “Jika kamu bertanya kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, Sungguh, kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, Mengapa kepada Allah, ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kalian selalu menistakan? Kalian tidak perlu meminta maaf karena kalian telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu lantaran mereka taubat, niscaya Kami akan mengazab golongan yang lain disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa’”Dari ayat di atas, terdapat beberapa tafsir atau kesimpulan yang diungkapkan oleh para ulama. Seperti Imam Ibn Qudamah al Maqdisi berkata, “Siapa saja mencaci Allah SWT telah kafir, sama saja dilakukan dengan bercanda atau serius. Begitu juga orang yan mengejek Allah, ayat-ayat-Nya, para Rasul-Nya atau kitab-kitab-Nya”. Sementara itu, al Hafizh Abu Zakariya Yahya bin Syarf al Nawawi juga berkata dengan tegas bahwa, “Ragam perbuatan yang menjatuhkan seseorang pada kekafiran adalah yang muncul dengan sengaja dan menghina agama Islam secara terang-terangan”. Selain itu, masih berkaitan dengan ayat di Surat at Taubah di atas, al Qadhi Iyadh menegaskan, “Ketahuilah, siapa saja yang meremehkan Al Quran, mushafnya atau bagian dari Al Al Quran, atau mencaci-maki Al Quran dan mushafnya, maka ia kafir murtad menurut ahli ilmu dengan konsensusnya”.baca jugaMencari Ketenangan dalam IslamHukum Bacaan Al-qur’anManfaat Baca Al-quran Setiap HariCara Menjaga Hafalan Alqur’anCara Cepat Membaca Al QuranHukuman Bagi Penghina Al QuranMengingat tindakan menghina Al Quran ini termasuk dosa besar, tentu ada hukuman yang patut diberikan untuk pelakunya. Hukuman yang diberikan bagi seseorang yang menghina Al Quran pun termasuk hukuman yang berat. Jika seseorang tersebut merupakan seorang muslim, maka dia bisa mendapat hukuman mati, sama dengan hukuman seseorang yang murtad. Jika penghina Al Quran tersebut merupakan non-Muslim Ahli Dzimmah, maka dia harus diberi hukuman berat hingga seberat hukuman mati. Sementara itu, jika penghina Al Quran tersebut merupakan non-Muslim yang bukan Ahli Dzimmah, maka pemimpin akan memperhitungkan hukumannya dengan tetap memprioritaskan kehormatan dan kepentingan Islam dan kaum jugaDosa Besar dalam IslamDosa yang Tak TerampuniKeutamaan Surat Al MulkKeajaiban Al-Qur’an di DuniaManfaat Membaca Al Qur’an bagi Ibu HamilDi dalam Al Quran disebutkan bahwa orang-orang yang meragukan kebenaran Al Quran termasuk ke dalam golongan orang yang merugi di dunia dan akhirat, baik dirinya beragama Islam maupun bukan. Hal ini disebut dalam Surat al Kahfi ayat 103-106, “Katakanlah maukah kami kabarkan orang-orang yang paling merugi amalannya? Yaitu mereka orang-orang yang sesat dalam kehidupan dunia tetapi mereka mengira sedang berbuat kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang kafir dengan ayat-ayat Tuhan mereka dan pertemuan dengan-Nya. Maka hapuslah amalan mereka dan kami tidak akan menimbang amalan mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan untuk mereka dengan Jahanam atas kekafiran mereka dan sikap mereka yang menjadikan ayat-ayat kami dan rasul sebagai olok-olok.” Selain dalam Surat Al Kahfi di atas, Allah SWT juga berfirman dalam surat At Taubah ayat 12, “Jika mereka merusak sumpah janjinya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti”. Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa Allah SWT menyebut orang kafir yang mencerca dan melecehkan agama Islam bukanlah orang kafir biasa yang bisa kita biarkan. Bahkan, menurut al Hafizh al Qurthubi, sebagian ulama berdalil dengan ayat ini tentang kewajiban untuk memberi hukuman mati kepada setiap orang yang mencerca agama Islam karena ia telah jugaBahaya Islam LiberalKufur dalam IslamCara Cepat Menghafal Juz AmmaHubungan Akhlak dengan ImanHukum Bacaan TajwidOleh karena itu, segala bentuk penghinaan atau pelecehan terhadap agama Islam dan segala syiarnya sama saja dengan ajakan berperang. Tindakan ini akan membahayakan keutuhan dan persatuan umat Islam. Maka, pelaku penghinaan itu haruslah diberi tindakan tegas oleh Muhammad sendiri sebagai kepala negara Islam pernah memaklumkan perang terhadap Yahudi Bani Qainqa’. Hal ini disebabkan kaum Yahudi ini telah merusak atau menodai kehormatan seorang Muslimah pada saat itu. Nabi Muhammad pun mengusir kaum Yahudi ini keluar dari Madinah karena dianggap mereka telah melanggar perjanjian dengan itu, Khalifah al Mu’tashim juga pernah mengerahkan puluhan ribu pasukan muslim untuk memberi tindakan tegas kepada orang Kristen Romawi yang melakukan perbuatan buruk kepada seorang Muslimah. Orang Kristen Romawi ini diperangi sampai-sampai 30 ribu pasukan Kristen tewas, sementara 30 ribu yang lainnya ditawan oleh pasukan penghinaan atas seorang muslimah saja tidak bisa dibiarkan, apalagi penghinaan atau pelecehan terhadap Al Quran? Dengan hukum yang setara dengan di atas, maka dimaklumkan untuk siapapun yang menghina Al Quran untuk diperangi. Maka, bagi siapapun orang yang pernah mengingkari atau menghina Al Quran, maka segeralah untuk bertaubat kepada Allah. Allah telah berjanji akan mengampuni dosa siapapun yang bertaubat dengan taubatan nasuha, bahkan jika orang tersebut merupakan orang kafir sebelumnya. Hal ini disebutkan dalam Surat Al Anfal ayat 38, “Katakanlah kepada orang-orang kafir, jika mereka berhenti dari kekafirannya makan akan diampunkan dosa-dosa mereka yang telah lalu”.Baca jugaSyarat-Syarat TaubatShalat TaubatCara Taubat NasuhaKeutamaan Ayat Seribu DinarFadhilah Surat YasinSebagai seorang muslim, maka kita wajib untuk menjaga Al Quran, memuliakannya dan menghormatinya. Al Quran merupakan pegangan hidup kita sebagai umat Islam yang wajib kita jaga dan bela kehormatan serta kemuliaannya. Jika kita melihat atau mendengar ada seseorang atau sekelompok orang yang mencerca atau menghina Al Quran, maka pantaslah kita merasa sakit hati dan kita harus tetap ingat untuk menjaga respon yang kita berikan, jangan sampai lebih banyak mendatangkan mudharat daripada manfaat. Kita juga harus yakin bahwa Allah pasti menjaga Al Quran, seperti pada firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan Al Quran dan Aku yang akan menjaganya” Al Hijr 9. Maka, apapun usaha kita untuk menjaga dan menghormati Al Quran, pastilah ada Allah yang bersama kita. Tentu hal ini lebih dari cukup untuk menguatkan dan menjamin kemenangan kita atas para penghina Al Quran.
Pertanyaan Assalamuallaikum Saya ingin dapat pencerahan , karna saya merasa takut luar biasa , tanpa sengaja ada pikiran tak pantas menghina Allah SWT 😭 saya takut sekali , seperti mengumpat lalu hilang muncul lagi , hilang lagi , saya sampai menangiss , tolong , saya harus bagaimana dan kenapa bisa terjadi hal mengerikan ini , terimakasih - Lulu Jogja Jawaban silahkan konsulatsi langsung ke 081703357795- Amin Syukroni, Lc